Keanekaragaman Jenis Kayu

Kalimantan memiliki keanekaragaman jenis kayu yang luar biasa. Ada lebih dari 3.000 jenis pohon berdaun lebar di Kalimantan, dan sekitar 10% di antaranya dianggap sebagai kayu keras berharga. Kayu-kayu ini memiliki karakteristik unik yang sangat dicari oleh industri kayu.

#KAMU HARUS TAU

9/21/20232 min read

1. Merbau (Intsia spp.)

Merbau adalah salah satu jenis kayu Kalimantan yang paling dikenal dan diminati. Kayu ini dikenal karena warnanya yang kaya, dari merah kecoklatan hingga merah tua. Merbau memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap cuaca ekstrem, serangan hama, dan kerusakan akibat air, menjadikannya pilihan utama untuk lantai kayu, furnitur, dan dek kapal.

Kelebihan yang dimiliki oleh kayu merbau adalah memiliki serat yang melintang lurus. Serat yang dimilikinya menjadi ciri khas tersendiri dari kayu tersebut sehingga terlihat begitu unik.

Namun, perlu diketahui jika jenis dan juga sifat kayu ini sangat beragam. Hal inilah yang membuat beberapa kayu pohon merbau tidak memiliki serta melintang lurus melainkan seratnya tidak beraturan.

2. Ulin (Eusideroxylon zwageri)

Ulin, juga dikenal sebagai kayu besi Kalimantan, adalah salah satu jenis kayu terkeras di dunia. Kayu ini memiliki warna coklat gelap hingga hitam dan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap kerusakan air dan serangan hama. Ulin sering digunakan dalam pembuatan jembatan, dermaga, dan infrastruktur maritim lainnya.

Kayu ulin pernah menjadi salah satu pohon yang dilindungi oleh pemerintah. Selain karena faktor pertumbuhannya yang lambat, pohon ulin juga menjadi salah satu “rumah” favorit bagi para orang utan di hutan. Orang utan juga akan memakan daun-daun dari pohon ulin yang masih muda. Selain itu, pohon ulin juga berfungsi untuk menjaga kadar air di dalam tanah sehingga bisa mencegah terjadinya longsor.

7. Kapur (Dryobalanops spp.)

Kapur adalah kelompok kayu berdaun lebar yang mencakup beberapa spesies yang berbeda. Kayu kapur sering memiliki warna coklat hingga merah tua dan digunakan dalam konstruksi, bahan kapal, dan produksi minyak terpentin.

Ketika menggunakan kayu Kalimantan, penting untuk mematuhi praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan sumber daya alam ini. Keberagaman jenis kayu Kalimantan tidak hanya menginspirasi industri kayu global, tetapi juga membantu melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan yang berharga.

Pohon Kapur atau Dryobalanops aromatica adalah satu diantara tanaman penghasil kapur barus atau kamper selain tumbuhan Cinnamomum camphora. Kapur barus dari pohon Kapur ini sudah menjadi salah satu komoditi perdagangan internasional di mulai sejak abad ke-7 Masehi. Tidak hanya menghasilkan kamper, Pohon Kapur bisa pula digunakan kayunya menjadi bahan bangunan, perkapalan, dinding, dan juga lantai sebab mempunyai kualitas kayu yang lumayan baik.